Tips

Tips Sukses Usaha Budidaya Burung Puyuh

Tips Sukses Usaha Puyuh – Harga jual telur, bibit dan daging puyuh yang relatif stabil menjadikan burung puyuh sebagai salah satu komoditi agribisnis yang banyak dicari konsumen. Akibatnya, pelaku usaha ternak burung puyuh pu berkembang pesat. Bagi anda yang serius tertarik di usaha ini, berikut beberapa tips, trik serta kiat sukses memulai usaha burung puyuh. 
Sebelum berbicara lebih jauh tentang kiat-kiat usaha burung puyuh, ada baiknya untuk mengenal jenis-jenis burung puyuh terlebih dulu.

Jenis burung puyuh

  1. Cortunix japonica

    Puyuh jenis ini dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir/ekor/tahun. Kelebihan lainnya adalah suaranya yang cukup keras dan agak berirama.

    Cortunix japonica / gambar via candufarm.co.za

    Oleh karena itu, unggas jenis ini dulunya dipelihara sebagai love bird song bird. Telur puyuh jenis ini warnanya cokelat tua, putih dengan bintik-bintik hitam dan cokelat.

  2. Coturnix chinensis (Blue breasted quail)

    Unggas jenis ini memiliki bentuk tubuh sangat mungil dengan panjang hanya 15 cm. Biasa dijumpai di padang rumput terbuka, sawah yang baru dipanen, semak alang-alang dan tanah pertanian yang belum ditanami.

    Cortunix chinensis / gambar via en.wikipedia.org

    Hidup di dataran rendah dalam kelompok-kelompok kecil. Makanannya adalah serangga dan biji-bijian kecil. Telurnya berwarna kuning tua mengkilap dan bertotol hitam.

  3. Rollulus roulroul (puyuh mahkota)

    Memiliki badan bulat dengan panjang mencapai 25 cm. Puyuh ini memiliki bentuk paling indah jika dibandingkan puyuh jenis lain.

    Rollulus roulroul / gambar via commons.wikimedia.org

    Habitatnya di hutan-hutan dan hanya terdapat di daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Malaysia dan Thailand. Burung puyuh jenis ini dapat hidup pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.

  4. Callipepla squamata (scaled quail)

    Termasuk dalam puyuh berukuran besar dengan panjang mencapai 25-30 cm. Habitatnya di Amerika Utara. Hidup di padang rumput, daerah kering dan semi kering. Puyuh ini dapat bertelur sebanyak 9-16 butir pada musim bertelur.

    Callipepla squamata / gambar via hbw.com

    Pakannya terdiri dari 30% serangga, biji-bijian dan beberapa jenis sayur-sayuran. Puyuh jantan dan betina memiliki bulu yang sama cantiknya, yaitu cokelat keabu-abuan dengan ornamen abu-abu dan putih. Oleh karenanya, puyuh ini dinamakan scaled quail karena memiliki bentuk lucu dengan komposisi bulu yang unik. Unggas ini juga cocok sebagai burung hias.

  5. Lophortix gambelli (Gambels Quail)

    Puyuh jenis ini memiliki tubuh gemuk pendek dan berkaki kuat. Panjang badannya 25-28 cm. Hidup di daerah tandus yang bersemak-semak dan hanya terdapat di Amerika Utara. Makanannya berupa biji-bijian, pucuk daun, buah-buahan serta sejumlah kecil serangga.

    Lophortix gambelli / gambar via flickr Patries71

    Bertelur sebanyak 9-14 butir dan dierami selama 21-24 hari dalam sarang yang dibuat di permukaan tanah lembab yang ditumbuhi rumput dan sejenis tumbuhan berdaun harum seperti rempah. Ciri bagian paling atas puyuh jantan adalah adanya warna cokelat dengan variasi garis-garis putih.

    Ciri khasnya yaitu di bagian depan kepalanya terdapat bulu panjang yang menyerupai jambulnya mayoret, sehingga kalau berjalan jambulnya akan bergoyang-goyang. Dibanding jenis puyuh lainnya, jenis ini tampak paling unik dan lucu, sehingga cocok juga dijadikan sebagai burung hias.

Pemilihan lokasi kandang

Pilih lokasi kandang yang memang cocok dijadikan tempat ternak puyuh, pemilihan tempat peternakan akan mempengaruhi produksi telur dan pertumbuhan puyuh. Dalam memilih lokasi kandang puyuh, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut 
  • Lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk.
  • Lokasi peternakan jauh dari sumber wabah penyakit, seperti tempat pembuangan akhir sampah atau rumah sakit.
  • Lokasi peternakan puyuh juga harus berjauhan dengan lokasi ternak unggas lain seperti bebek dan ayam. Hal ini karena puyuh rentan terhadap serangan virus dari jenis unggas lain.
  • Lokasi kandang strategis mudah dijangkau agar pemasaran telur puyuh mudah dilakukan dan kalau bisa satu akses jalan dengan pasar.
  • Sebaiknya letakkan kandang di dekat sumber air, seperti sumur, agar mudah dalam memenuhi kebutuhan air bagi puyuh.

Jenis kandang ideal

Dalam membuat kandang yang ideal untuk burung puyuh, perlu memperhatikan hal-hal berikut :
  • Kandang untuk induk pembibitan, kandang ini berpengaruh langsung terharap produktivitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 meter persegi.
  • Kandang untuk induk petelur. Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk pembibitan. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar, tapi bisa juga sama.
  • Kandang untuk anak puyuh. Jenis kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur 1 hari sampai 2-3 minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan.Sebaiknya kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. Ukuran ini cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh.
  • Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu) memiliki bentuk, ukuran maupun peralatan yang sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.

Pembesaran puyuh

  • Untuk pemula, sebaiknya mulai pembesaran puyuh usia 10 atau 30 hari. Puyuh usia 10 hari dapat dilepas ke pasar pada usia 30 hari, sedangkan bagi yang ingin memulai dengan usia 30 hari dapat menekan biaya pembesaran karena puyuh sudah masuk masa produktif untuk bertelur.
  • Bagi anda yang memiliki modal lebih, sebaiknya kandang dibuat dengan model 1 kandang 1 puyuh dengan luas 30 cm persegi. Material yang digunakan bisa dengan kayu atau bambu dengan lantai kawat ram.
  • Kandang juga bisa dibuat dengan model panggung seluas 1 meter x 70 cm. Ukuran tersebut dapat ditempati 35 ekor puyuh usia 30 hari ke atas.
  • Bagian bawah kandang dibuat dengan kemiringan yang berbeda. Bagian belakang setinggi 20 cm, bagian depannya 15 cm. Hal ini bertujuan agar ketika bertelur, telurnya akan menggelinding ke depan.
  • Kandang bisa dibuat sampai dengan tingkat 5, berikan triplek di bagian bawah kawat ram sebagai wadah kotoran sehingga mudah dibersihkan.
  • Untuk daerah panas, buatlah kandang puyuh lebih tinggi agar sinar matahari tidak terlalu menyengat puyuh. Sebaliknya, untuk daerah dinging, buat kandang agak pendek agar kehangatan tetap terjaga.
  • Pemberian pakan sehari sekali saat pagi. Dengan daya konsumsi puyuh 22-23 gram per ekor per hari, puyuh diberikan pakan berupa pur cb 11 tanpa campuran.
  • Untuk minum, dari 35 ekor per kandang diberikan air 3 liter.
  • Berikan juga vitamin, antibiotic primisin, obat stres Vita Stres serta Neo Bro untuk mempercepat pertumbuhan. Takaran untuk semua jenis suplemen di atas 1 sendok dicampur 30 liter air. Menginjak usia 21 hari, beri Vita Stres atau Neo Bro.
  • Bersihkan kandang 2 hari sekali.
  • Penyakit yang kerap menyerang adalah snot dan berak kapur. Menyembuhkannya dengan mengarantina puyuh, lalu berikan obat yang dicampurkan dalam minuman puyuh. Takaran obat sesuai kemasan. Untuk menghindari serangan flu burung, semprotkan insek ke dinding kandang 2 sampai 5 kali per minggu dan kandang jangan terlalu sering dimasuki orang asing.
  • Pembesaran yang diakukan sejak usia 10 hari dapat dipanen di usia 20 hari kemudian. Bibit puyuh sudah bisa dilepas di pasar pada usia 30 hari. Penangkapan puyuh bisa menggunakan tangan kosong. Pegang dengan erat tapi jangan terlalu keras karena bisa melukai puyuh.
  • Untuk puyuh yang mulai dibesarkan pada usia 30 hari, dapat dipanen telurnya pada usia 45 hari (2 minggu setelahnya).
Demikianlah tips sukses usaha puyuh yang dapat kami sajikan. Semoga dapat menambah wawasan dan inspirasi bagi perkembangan usaha budidaya burung puyuh anda.
Referensi : Tabloid Peluang Usaha edisi 02 Th XI 06-19 Nov 2015

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button