Patch Work dan QuiltingPeluang

Prospek Bisnis Kreasi Patch Work dan Quilting Untuk Hingga 75%

Apa itu patch work? Dan apa pula itu quilting? Keduanya memang berhubungan dengan kain perca. Objek kreasinya pun sama. Misalnya tas dari kain perca, kerajinan tangan dari kain perca. Begitu pula pada patch work dan quilting. Namun sejatinya, antara patch work, quilting dengan kreasi kain perca memiliki pengertian yang berbeda.

Patch work berasal dari kata “pieced” dan “work”, yang berarti seni menyatukan kain. Kemudian quilting adalah menjahit tiga lapisan kain patch work (top quilt, batting dan backing) hingga menimbulkan embos pada kain.

bed cover dengan kreasi patchwork dan quilting / galleryhip.com
Kerajinan patch work dan quilting memang unik dan eksklusif, karena jarang sekali ditemukan model patch work dengan pola dan gambar yang sama, kecuali ada pesanan dari pembeli. Keeksklusifan dari kerajinan patch work dan seni quilting ini terletak dari desainnya. Karena orang tentu tidak mau memiliki produk yang sama dengan yang dimiliki orang lain.

Sejarah kerajinan patch work dan seni quilting di Indonesia 

Tidak diketahui secara pasti, kapan seni quilting dan kerajinan patch work ini pertama kali masuk ke Indonesia. Hanya saja, tidak sedikit yang menduga jika patch work ini masuk dari negara asing melalui istri ekspatriat yang tinggal dan bekerja di Indonesia.

Di Jepang, seni quilting ini dilakukan secara manual dengan jahit tangan. Hal ini juga dikenal dengan istilah handquilt. Di negara lain, tak jarang quilting dilakukan dengan mesin jahit, bahkan ada yang menciptakan mesin jahit khusus quilting.

Mesin ini akan bekerja sesuai desain patch work yang sudah terprogram di dalamnya. Cara kerjanya sangat cepat, presisi dan mendekati sempurna. Namun, teknik quilting jahit tangan ala Jepang tadi dipandang lebih terhormat dan dihargai lebih mahal daripada quilting hasil mesin.

Ragam produk 

Kerajinan patch work dan seni quilting dapat diaplikasikan dalam berbagai macam produk. Salah satunya bisa dibuat bedcover, selimut, tas, sarung bantal dan guling, hiasan dinding rumah, dsb. Bahkan yang terbaru juga bisa diaplikasikan pada sajadah.

Prospek menguntungkan

Banyak yang menduga jika produk quilting dan patch work ini kurang diminati dan kurang menguntungkan. Namun, perlu anda ketahui lebih dalam. Banderol harga sebuah bedcover dengan teknik quilting cukup mahal, mencapai Rp. 4 juta per potong. Tidaklah mengherankan, karena merupakan kerajinan tangan dengan bahan yang berkualitas.
Meski mahal, peminat kerajinan patch work dan quilting ini cukup banyak. Pembeli suka karena motif dan desainnya yang unik dan lucu. Bahkan, ada juga pelaku usaha yang pernah menjual bed cover dengan teknik tersebut seharga Rp. 10 juta per pieces.

Tak mengherankan jika usaha ini dirasa sangat menguntungkan. Rata-rata para pelaku usaha kreasi patch work dan quilting ini bisa mengantongi untuk sebesar 50%. Untuk menarik perhatian konsumen, pelaku usaha ada baiknya terus berinovasi dengan menciptakan desain-desain baru yang lebih unik.

Selain itu, harus menjaga kualitas produk. Persaingan dari usaha ini masih terbuka lebar, karena belum banyak pelaku usaha yang fokus mengerjakannya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button