Perhitungan Usaha

Perhitungan Usaha Peralatan Kuliner Rumahan

Postingan ini merupakan seri terakhir yang mengulas tentang usaha peralatan kuliner rumahan. Di sini akan saya beberkan tentang perhitungan modal yang dibutuhkan, serta lama ROI (Return On Invesment)/balik modal dari usaha ini. Namun sebelumnya, ada baiknya saya beritahukan 3 seri sebelumnya tentang ulasan usaha peralatan kuliner ini. Yang pertama adalah “Peluang Usaha Peralatan Kuliner”, yang kedua “Bahan Baku Peralatan Kuliner Usaha Rumahan”, dan yang terakhir “Tips Memulai Usaha Peralatan Kuliner Rumahan”.

Dan berikut inilah Perhitungan Usaha Peralatan Kuliner Rumahan :
Barang Modal
– Blower                                                     : Rp.   400.000,-
– Modifikasi blower sebagai alat pembakar  : Rp.   100.000,-
– 10 master cetakan (bahan baja)
   (10 x @Rp. 200.000,-)                            : Rp. 2.000.000,-
– 50 kotak cetakan (bahan papan)
   (50 x @ Rp. 5.000,-)                                : Rp.    250.000,-
– Pasir hitam 1 colt                                        : Rp.    250.000,-
Total Barang Modal                                                                : Rp. 3.000.000,-
Pengeluaran Per Bulan
– 50 kg bahan baku aluminium bekas
  (50 x @Rp. 20.000,-)                                 : Rp. 1.000.000,-
– 20 kg bahan baku kuningan bekas
  (20 x @Rp. 50.000,-)                                 : Rp. 1.000.000,-
Total Bahan Baku                                                                    : Rp. 2.000.000,-

– Gaji pegawai 2 orang @Rp. 1.000.000,-     : Rp. 2.000.000,-
– Biaya telpon dan listrik                                 : Rp.    400.000,-
– Lain-lain (transportasi, kerusakan alat, dll)    : Rp.    600.000,-
Total Biaya Operasional                                                          : Rp. 3.000.000,-
Dari perhitungan di atas, modal yang dibutuhkan untuk merintis usaha produksi peralatan kuliner rumahan sebesar Rp. 8.000.000,-. Diasumsikan, dengan 50 kg bahan baku aluminium dapat menghasilkan sebanyak 200 buah cetakan kue (@¼ kg) dengan harga yang ditawarkan sekitar Rp. 35.000,-, dan 20 kg bahan baku kuningan dapat menghasilkan sebanyak 50 buah cetakan kue dengan harga yang ditawarkan sekitar Rp. 45.000. Sehingga dapat diproyeksikan sebagai berikut :
Omset Peralatan Kuliner Skala Rumahan                      : Rp. 9.250.000,-
Penjualan 200 cetakan kue aluminium x Rp. 35.000,-
Penjualan 50 cetakan kue kuningan x Rp. 45.000,-
Total Pengeluaran                                                             : Rp. 5.000.000,-
Keuntungan Bersih (45%)                                               : Rp. 4.250.000,-
(Penjualan-Total Pengeluaran)
(Rp. 9.250.000 – Rp. 5.000.000)
Jadi balik modalnya (ROI) terjadi dalam 2 bulan
Demikian lah ilustrasi perhitungan usaha peralatan kuliner rumahan, ada yang punya pengalaman di bidang ini? share di kotak komentar yach, salam sukses… 🙂

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button