Peluang
Peluang Usaha Produk Limbah Kreatif Rambah Pasar Ekspor
Produk daur ulang kini semakin kreatif, jika dulu kreasi produk berbahan limbah hadir dengan varian produk dan jenis limbah yang terbatas, kini desain produk daur ulang semakin kreatif dengan bahan limbah yang beragam. Tampilannya semakin stylish, mengikuti tren desain produk yang berkembang. Tak heran produk limbah ini telah merambah pasar ekspor dan menghasilkan ratusan juta rupiah omset per bulannya. Seperti apa lika liku usahanya?
Sejak tahun 90an produk daur ulang sudah mulai dikenal masyarakat. Kreasi produk daur ulang juga semakin berkembang seiring meningkatnya selera pasar. Awalnya produk daur ulang identik dengan kerajinan, suvenir, maupun fashion. Namun kini produknya sudah semakin kreatif dengan penggunaan bahan limbah yang juga beragam.
![]() |
Contoh Produk kreatif dari limbah bola tenis bekas / gambar via charterhouseinteriors.com |
Baca Cepat
show
Inovasi Produk
Seperti yang disinggung di atas, tren produk yang berkembang sekarang ini lebih stylish, menyesuaikan perkembangan zaman. Seperti produk IT dari daur ulang yang akhir-akhir sangat disukai. Misalnya : tas ipad, tas laptop, ataupun travel bag.
Jika biasanya bahan limbah menggunakan bekas plastik kemasan atau kertas koran, kini berkembang ke limbah lain seperti : kulit kayu, pipa besi, kantong beras dan lainnya.
Agar produk daur ulang tampil lebih menarik, desain produk juga haruf variatif, berkembang sesuai selera pasar sehingga tidak tampil monoton. Salah satu caranya yaitu dengan penambahan aksesori tambahan. Misalnya dalam produk daur ulang berupa kap lampu hias, agar lebih menarik, bisa ditambahi anyaman dan kain kasa warna-warni untuk aksennya, sehingga menimbulkan kesan menyala.
Pembuatan Produk
Dengan pengembangan kreativitas, inspirasi produk daur ulang banyak bertebaran di internet, bisa juga dari majalah, survei di mal-mal untuk mengikuti tren terbaru. Untuk mengasah ketrampilan bisa mengikuti pelatihan proses pembuatan produk daur ulang atau bisa juga menggunakan jasa maklon yang banyak tersebar di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Solo, Klaten, dan lainnya.
Untuk menyiasati besarnya biaya pengeluaran, sebaiknya pelaku usaha pemula menggunakan jasa maklon atau memiliki 1-2 karyawan yang sudah terampil membuat produk daur ulang. Jika pesanan mulai meningkat, bisa menggunakan tenaga kerja borongan.
Ada 2 jenis limbah yang digunakan, yang pertama adalah limbah alami yang mudah terurai dalam tanah seperti kertas bekas hingga kulit kayu. Sedangkan yang kedua adalah limbah non alami seperti plastik bekas, potongan besi, dan lainnya.
Limbah bahan alam memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah bernilai seni tinggi, mengingat bahannya natural, namun resikonya akan mudah rusak dan berjamur. Mengingat produk daur ulang yang dibuat beresiko mudah rusak, maka pelaku usaha harus meningkatkan daya tahan produk, misalnya dengan memberikan NaOH pada bahan limbah seperti pada pelepah pisang.
Berbeda dengan limbah bahan plastik, kekurangan tampilan produk ini yaitu masih terlihat jelas dari bahan limbah (kurang tersamar seperti bahan limbah alam). Untuk menyiasati hal itu, perlu adanya aksesori tambahan seperti pita-pita pada produk tas dengan tali tas yang nampak elegan.
Pangsa Pasar
Saat ini pangsa pasar produk daur ulang kebanyakan dari kelas menengah atas dengan berbagai tingkatan usia. Para pelaku usaha bisa memasarkan produk daur ulang lewat kemitraan dengan kalangan hotel, resto dan berbagai perusahaan dengan jangka waktu kontrak pembelian dalam kurun waktu tertentu.
Jika sudah berkembang, bisa mulai menyasar pasar ekspor untuk meningkatkan omset. Tentunya dengan melakukan riset terlebih dulu, untuk mengetahui produk apa saja yang diminati pasar ekspor. Salah satu riset atau tes pasar yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti pameran produk kreatif yang berpeluang didatangi pengunjung mancanegara.
Pasar terbesar produk daur ulang saat ini sebenarnya masih pasar ekspor, namun banyak pelaku usaha belum siap memasuki pasar ekspor mengingat persyaratannya yang cukup rumit. Mulai kualitas produk , tidak boleh berjamur, tudak mudah rusak terkena air sampai target kapasitas produksi.
Permasalahan tersebut timbul karena masih terbatasnya sumber daya manusia yang terampil, selain itu stok bahan baku juga terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, para pelaku usaha bisa bekerja sama dengan eksportir atau supplier yang bisa memasarkan produk daur ulang untuk pasar ekspor.
Persaingan Usaha
Persaingan pasar produk daur ulang belum terlalu ketat, sehingga peluangnya masih terbuka lebar. Kebanyakan pengalaman pengusaha pemula di bidang ini, omset yang didapat memag masih kecil, namun jika pelaku usaha bisa menembus pasar ekspor, omset usaha akan meningkat drastis, rata-rata 50% keuntungan bisa mereka dapat.