Macam Media Budidaya Kroto yang Wajib Diketahui Pemula
Selain macam-macam ternak tersebut, masyarakat juga mulai membudidayakan ternak lain, yaitu kroto atau telur semut rangrang. Mungkin masih terdengar asing, untuk apa memelihara semut?
Di tangan para peternak kroto, mereka dapat mengembangbiakkan kroto hingga menghasilkan keuntungan jutaan rupiah! Bagi peternak pemula pun, menghasilkan jutaan rupiah dari budidaya kroto bukanlah hal sulit.
![]() |
Bambu, salah satu media budidaya kroto |
Cara Budidaya Kroto
Selain niat dan ketekunan, untuk bisa sukses dalam membudidayakan kroto kita juga harus tahu teknik dan perlengkapan yang dibutuhkan. Perlengkapan yang dibutuhkan dalam budidaya kroto sangatlah terjangkau. Sedangkan teknik pengembangbiakannya bisa ditempatkan di alam bebas maupun tempat khusus untuk budidaya.
Ternak kroto di alam bebas
Bibit kroto diambil dari alam, tentunya harganya menjadi murah karena tidak ada biaya pembelian bibit. Biasanya para peternak mencari telur semut rangrang di malam hari. Berbekal gala panjang dengan jaring dan senter sebagai penerangan, para pemburu kroto siap mengambil telur kroto dari alam.
Peternak kroto dengan teknik ini tidak perlu repot membuat habitat bagi kroto, karena semua sudah tersedia di alam. Ada dua alternatif bagi para peternak dengan model seperti ini, yaitu dengan mengambil untuk digunakan sebagai bibit yang kemudian dibudidayakan sendiri, atau bisa juga langsung menjual hasil perburuan kroto di pasar.
Ternak kroto dengan cara budidaya
Cara ternak kroto dengan budidaya dilakukan dengan membeli bibit kroto. Sebelumnya kita harus mengetahui dimana tempat jual bibit kroto serta harga kroto per kilonya. Harga-harga ini dapat berubah sesuai tren di pasar. Selain itu, anda juga harus tahu beberapa alamat pengepul kroto, sehingga memiliki beberapa alternatif pilihan.
Memang jika membeli dari peternak lain akan membutuhkan biaya ekstra. Namun ada beberapa kelebihan yang didapat dengan membeli bibit kroto, salah satunya bisa mendapatkan bibit kroto yang sudah terdapat semut ratu, prajurit, serta semut pekerja dalam satu tempat.
Dengan adanya semut ratu, prajurit dan pekerja, perkembangbiakan semut akan menjadi lebih cepat. Selain itu jika ada keluhan juga dapat disampaikan kepada penjual.
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, alternatif lain jika ingin membudidayakan kroto tapi tak ingin beli bibit, anda bisa mencari bibit dari alam. Cara ini dapat menghemat pengeluaran biaya untuk bibit. Tapi setidaknya kita harus paham mengenai semut rangrang, serta memahami cara membuat ratu semut rangrang.
Pemahaman tentang semut rangrang
Budidaya kroto dalam toples
Budidaya kroto dengan bambu
Selain menggunakan toples, anda juga bisa memanfaatkan bambu sebagai media budidaya kroto. Selain bambu, anda juga dapat menggunakan paralon sebagai media budidaya kroto, karena caranya pun hampir sama.
Dengan budidaya kroto dalam bambu, tentu memudahkan anda untuk mendapatkannya, karena harganya relatif murah. Apalagi jika anda tinggal di pedesaan dan mungkin memiliki tanaman bambu sendiri.
Beberapa alasan para peternak memilih bambu sebagai media budidaya kroto adalah karena lebih rapi. Selain itu juga bisa menampung lebih banyak dibandingkan toples.
Sayangnya budidaya kroto dalam bambu menjadikan kroto sulit untuk dipanen dan juga sulit melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan kroto. Hal ini tentu sangat fatal, karena jika tidak diamati dengan baik, kroto bisa terlanjur menetas menjadi semut rangrang. Dengan kata lain, anda mengalami gagal panen.
Bambu juga mudah rusak sehingga harus sering diganti. Ini menyebabkan kroto harus menyesuaikan diri dengan habitat barunya.
Sebagai alternatif lain dalam memilih media budidaya kroto, anda juga bisa memanfaatkan besek atau kardus.
Pakan Semut Rangrang agar Cepat Bertelur
Rangrang tidak bisa disamakan dengan semut biasa yang dapat mencari makan sendiri. Peternak harus memperhatikan pakan semut rangrang agar cepat bertelur.
Biasanya makanan semut rangrang berupa serangga seperti kecoa, ulat hongkong, jangkrik, atau sisa-sisa makanan. Usahakan memberi pakan dengan makanan yang hidup.
Selain makanan tersebut, semut rangrang juga harus diberi minum dengan air gula. Perbandingan air dengan gula yaitu 1:4, dimana gula lebih banyak dari air. Hal ini bertujuan agar semut rangrang sehat, sehingga produktif dalam menghasilkan kroto.
Jika ternak semut rangrang sehat, maka dalam waktu antara 2-3 bulan, kroto sudah dapat dipanen.