Kisah Sukses
Kisah Sukses Bisnis Kebaya & Rok Batik Casual
Kebaya merupakan salah satu model baju khas Indonesia. Model kebaya banyak digunakan dalam berbagai fashion, misal untuk gaun, batik, dress, baju pengantin, hingga untuk gamis busana muslim. Hal ini membuat peluang bisnis kebaya begitu luas dan tentu berprospek.
Peluang bisnis kebaya ini ditangkap dengan baik oleh Herlin Fidyastuti. Motivasi terbesar wanita berkacamata dalam bisnis kebaya ini didasari kecintaannya pada seni khususnya budaya etnis. Sehingga pemilik Mahadevi ini mantap mendesain model dan berjualan kebaya hingga menghasilkan omset Rp. 200 juta per bulannya.
![]() |
Mahadevi Batik / Gambar via IG Mahadevi Batik |
Sejak zaman kuliah, Herlin sudah akrab dengan batik. Namun karena melihat perkembangan batik serta kebaya saat itu masih biasa saja, ia pun tak terlalu menekuninya secara serius.
Tahun berganti tahun, Herlin pun kembali melihat potensi batik yang semakin bagus. Hingga puncaknya, pada tahun 2007, ia pun memilih keluar dari pekerjaannya seagai account eksekutif di salah satu media cetak nasional Jakarta, dan memutuskan untuk mencoba membangun usaha batik.
Meski saat itu pengetahuan mengenai jenis kain dan motif batik sangat minim, namun berbekal pengalamannya sebagai account eksekutif, ia pun optimis kalau usahanya dapat berkembang. Hal ini karena ia sudah tahu brand dan marketnya. Sehingga tinggal mengembangkan peta bisnis yang akan ia tekuni.
Modal awal yang digunakan Herlin dalam memulai usaha batik adalah Rp. 50 juta. Modal tersebut ia gunakan untuk belanja berbagai macam produk kain batik di berbagai daerah. Kemudian batik tersebut ia jual kembali ke berbagai pameran, baik nasional maupun lokal.
Melihat bisnisnya yang terus naik di tahun 2011, Herlin mulai berinisiatif untuk membuat motif dan model pakaian batik yang ia desain sendiri.
Untuk menghemat modal, Herlin bekerjasama dengan beberapa maklon pengrajin batik di Pekalongan. Kerjasama tersebut dalam bentuk kain. Selebihnya untuk proses jahit, akan ditangani oleh workshop Herlin yang ada di ITC Kuningan, Jakarta Selatan.
Produk batik yang ditawarkan Herlin melalui Butik Mahadevi ini pun cukup beragam. Mulai dari batik berbentuk kain hingga batik yang sudah berbentuk pakaian jadi seperti rok dan dress. Untuk harganya, dimulai dari Rp. 400 ribu sampai Rp. 7 juta.
Rincian rentang harga tersebut misalnya; kain batik tulis lebar 2 m x 2 m dengan bahan katun ditawarkan Rp. 400 – 800 ribu. Lalu untuk kain batik tulis bahan viscose lebar 2 m x 2 m, ditawarkan pada harga Rp. 500 ribu – Rp. 3 juta.
Kain batik tulis dengan kombinasi bahan ATMB ditawarkan antara Rp. 1 juta – Rp. 4 juta. Kain batik tulis bahan sutra tenun ATMB ditawarkan Rp. 2 juta hingga Rp. 7 juta. Baca : Omset ratusan juta dari bisnis furnitur motif batik
Baca Cepat
show
Pengembangan bisnis kebaya Butik Mahadevi
Sejak awal usaha Herlin ini hanya fokus pada produk kain batik. Namun melihat persaingan batik yang semakin ketat, Herlin pun mulai melengkapi koleksinya dengan pakaian kebaya yang didesain untuk kalangan eksekutif.
Selain batik dalam bentuk kain, beberapa produk unggulan Mahadevi lainnya adalah rok batik dan kebaya batik. Untuk model rok batik dari Mahadevi memang dibikin seperti bukan rok, melainkan seperti kain yang dililitkan. Harga rok batik antara Rp. 400 ribu – Rp. 2 juta.
Tak hanya batik, koleksi kebaya yang dimiliki Butik Mahadevi pun cukup beragam. Mulai dari kebaya katun biasa tanpa bordir yang dihargai Rp. 500 ribu. Kemudian ada juga kebaya bordir motif Rp. 750 ribu. Kebaya bordir dengan bahan taffeta Rp. 750 ribu – Rp 850 ribu.
Kebaya semi sutra bludru Rp. 2,5 juta hingga kebaya full bordir dan payet ditawarkan dengan harga Rp. 2,5 juta.
Model Kebaya Mahadevi
Model kebaya didesain bervariasi, namun yang menjadikan kekuatan dari kebaya Mahadevi ini adalah hasil dari modifikasi aplikasi payet dan bordir. Selain itu model casual dan sederhana membuat kebaya Mahadevi banyak disukai kalangan eksekutif muda.
Selian batik dan kebaya, Mahadevi juga memiliki koleksi tambahan berupa shal dan selendang yang ditawarkan antara Rp. 200 ribu – Rp. 500 ribu per pieces.
Tiap tahun Herlin selalu membuat desain batik baru sekitar 5 – 10 pieces. Sedangkan untuk kebaya, model dan motifnya hampir dipastikan selalu ada yang baru di setiap bulannya.
Kelebihan batik kebaya Mahadevi
Kain batik Mahadevi menggunakan kualitas grade A. Butik Mahadevi juga menyediakan batik-batik dengan proses tulis dan cap. Kelebihan dari batik tulis dan cap ada pada segi warna, semakin lama dipakai, maka warna yang dikeluarkan akan semakin bagus.
Demi menjaga brand dan kualitas, Herlin selalu membatasi produksi masal untuk desain motif dan model yang dibuat. Pembatasan produksi tersebut misal satu kain hanya untuk 20 pieces.
Agar tidak terkesan seperti batik pada umumnya yang hanya terdiri dari 2 warna yaitu hitam dan putih, Herlin selalu menggunakan warna yang lebih dinamis berupa warna-warna soft hingga berkesan energik sesuai tren.
Saat ini Herlin masih mengembangkan batik dengan motif flora dan fauna Jakarta. Hal ini tak lain bertujuan agar ikon kota Jakarta bisa lebih dikenal oleh masyarakat Jakarta.
Untuk meperlancar kegiatan usaha batiknya, Herlin kini dibantu 17 orang karyawan tetap dan sekitar 33 karyawan freelance. Gaji karyawan freelance antara Rp. 1,5 juta hingga Rp. 3 juta. Sedangkan karyawan tetap gajinya menyesuaikan dengan tugas yang dikerjakan atau sistem borongan.
Pemasaran batik Mahadevi
Herlin memiliki 7 outlet penjualan yang terletak di pusat perbelanjaan bergengsi. Selain itu, ia juga menjual produk batik kebayanya melalui pameran, seminar, website, iklan di media cetak, twitter dan facebook.
Dalam sebulan, Herlin rata-rata bisa menjual antara 500 – 800 produk. Dari penjualan tersebut, omset yang didapat bisa mencapai lebih dari Rp. 200 juta dengan keuntungan bersih sekitar 50%. Dengan pencapaian seperti itu dari bisnis kebaya yang digelutinya, Herlin berharap bisa memiliki outle (butik) di seluruh wilayah Indonesia.
Demikianlah ulasan kesuksesan bisnis kebaya dari Herlin Fidyastuti, pemilik Butik Mahadevi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi 🙂