Cara Sederhana Bebas dari Utang
![]() |
ilustrasi hutang |
Enam tips sederhana terbebas dari hutang
-
Siapkan dana darurat (cadangan)
Dalam banyak kasus, bagi yang sudah berhasil menekan keinginan membeli
barang konsumtif, ternyata bisa juga terjerat oleh utang. Dan, biasanya
ini adalah utang yang sifatnya mendadak, misalnya utang berobat ke rumah
sakit yang biayanya terkadang tidak sedikit. Untuk itu, sediakan dana cadangan
secepat mungkin. Anjurannya, minimal Rp10 juta, selalu tersedia di
brankas atau bank terdekat.
Kalau belum punya bagaimana? Segera cari barang yang sudah tak
terpakai, jual! Masih kurang? Coba kumpulan uang receh yang biasanya
kita geletakkan sembarangan. Dan, masih banyak cara lain yang intinya,
dengan disiplin, pasti kita bisa mengumpulan uang sejumlah angka minimal
yang dianjurkan itu. -
Siapkan dana kebutuhan hidup darurat
Dana kebutuhan hidup darurat ini mirip dengan dana darurat. Yang
membedakan ini ditujukan untuk “membayari” kebutuhan sehari-hari, jika
terjadi kondisi di luar perkiraan, seperti berhenti dari kerja
tiba-tiba. Besarnya simpanan yang dianjurkan adalah minimal tiga hingga
enam bulan dari jumlah kebutuhan bulanan. Ini dianggap angka yang “aman”
karena semasa tiga bulan, kita seharusnya sudah bisa mendapat uang
rutin (baca: gaji atau penghasilan) yang kembali bisa menghidupi kita.
Dengan punya dana semacam ini, kita akan terhindar kembali berutang
untuk membayari ongkos hidup kita. -
Susun skala pembayaran hutang
Jika ada utang yang sifatnya kurang
produktif, misalnya utang untuk membeli barang yang sifatnya tren,
gadget, dan sejenisnya, segera prioritaskan untuk membayarnya. Jika
memungkinkan, atur jadwal pembayaran masing-masing utang, sesuai dengan
pemasukan yang kita terima. Namun jangan sampai mengganggu uang yang
kita keluarkan untuk biaya kebutuhan sehari-hari (agar jangan muncul
utang baru lagi). Segera lunasi jika memungkinkan dan jangan pernah
terlambat membayar karena itu hanya akan makin membebani kita dengan
bunga kredit. -
Sisihkan minimal 10% untuk kebutuhan masa depan
Saat menerima penghasilan, segera
sisihkan minimal 10 persen untuk disimpan atau diinvestasikan. Untuk
jumlah ini, banyak perencana keuangan yang punya pandangan yang
berbeda-beda. Namun, yang pasti, semua sepakat bahwa dari penghasilan
harus selalu ada bagian yang disisihkan di depan, bukan sisanyavuntuk
disimpan atau diinvestasikan. Dengan cara ini, ke depan, apa pun bentuk
simpanan itu, pasti bisa dimanfaatkan. Tentu, hasilnya bisa beda-beda
setiap orang, tergantung di mana menyimpannya atau menginvestasikannya,
termasuk berbeda pula risikonya. -
Siapkan dana pendidikan
Jika mempunyai anak yang masih kecil,
sudah saatnya kita memikirkan juga untuk masa depannya. Karena itu,
sangat dianjurkan untuk memiliki simpanan yang diinvestasikan di depan
untuk membayar pendidikan anak kita. Salah satu “investasi” yang bisa
disiapkan untuk pendidikan adalah dengan menabung emas. Kenaikan harga
emas akan
menjadikan emas menjadi instrumen investasi yang cukup aman untuk
menyiapkan dana pendidikan anak di masa depan. -
Siapkan dana kebutuhan membeli rumah
Rumah adalah kebutuhan pokok. Karena
itu, pembelian rumah biasanya sangat memengaruhi tingkat pengeluaran.
Apalagi, dengan kenaikan harga properti dari tahun ke tahun. Karena itu,
jika ada uang lebih, segeralah sisihkan untuk membeli rumah, meski
dengan mencicil sekali pun. Sebab, jika tidak segera, selain uang muka
terus naik, jumlah cicilan pun akan terus ikut terkatrol. Jika
memungkinkan, bayarlah rumah dengan uang muka yang lebih besar sehingga
mengurangi angka cicilan. Dengan begitu, beban yang harus dipikirkan
untuk membayar utang rumah bisa lebih ringan.
Kelakar? Bukan! Sebab, pada dasarnya, utang salah satunya biasa muncul
karena ada keinginan yang tak sesuai dengan kemampuan. Jika kita sudah
berhasil menekan hal itu, niscaya kita tak akan terjerat dengan utang
yang tidak produktif.