Peluang

Budidaya Lele Sangkuriang Yang Menguntungkan

Budidaya lele sangkuriangLele sangkuriang atau yang bernama latin clarias gariepinus merupakan varietas unggul hasil penelitian penyempurnaan genetik lele dumbo, yang merupakan persilangan antara induk dumbo dengan betina F2 dan jantan F6.
Lele sangkuriang dirilis oleh BBPBAT Sukabumi setelah terbukti dapat dipanen lebih cepat, daya tetas yang banyak, nilai FCR (Feed Convention Ratio) yang lebih baik serta lebih tahan terhadap penyakit. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, nilai ekonomisnya pun meningkat yang berakibat harga lele sangkuriang kian bersaing.
 
ikan lele
Dalam budidaya lele sangkuriang, FCR merupakan fakto penting karena mempengaruhi pendapatan peternak. Sebagai perbandingan, FCR lele sangkuriang diketahui 0,9, sedangkan FCR lele dumbo 1,0-1,1, yang artinya dibutuhkan pakan lele sangkuriang sebanyak 90 kg untuk menghasilkan 100 kg lele sangkuriang. Dengan volume pakan serupa, hanya diperoleh 90 kg lele dumbo.
Terdapat selisih bobot panen sebesar 10 kg tiap kuintalnya. Misalnya total panen 1 ton, berarti peternak lele sangkuriang telah mengantongi penghasilan tambahan sebesar 100 kg dibandingkan jika membesarkan bibit lele konvensional.

Ciri-ciri lele sangkuriang antara lain :

  • Kulitnya licin dan berlendir
  • Tidak memiliki sisik sama sekali.
  • Daripada lele dumbo, lele sangkuriang memiliki kepala dan tubuh yang lebih panjang.
  • Bagian punggungnya berwarna hitam, hitam keunguan, atau hitam kehijauan.
  • Bagian perut berwarna putih kekuningan dan adanya totol-totol di bagian samping.

 

Masa pemeliharaan budidaya lele sangkuriang

Lele sangkuriang memiliki waktu pemeliharaan yang cukup singkat. Sebagai contoh, untuk benih ukuran 4-5 cm yang dipelihara hingga ukuran konsumsi, jika pemberian pakan sebanyak satu kali, pada tebar 300 ekor per meter, tingkat kelangsungan hidup 90%, konversi pakan 0,8-1, jumlah ikan saat panen 8-14 ekor/kg, maka lama budidayanya antara 2 sampai 3 bulan.
Jika pemberian pakan sebanyak 2 kali dengan konversi 1 : 1, maka lama budidayanya sekitar 2 bulan. Hal ini jauh lebih cepat daripada lele konvensional yang memakan waktu sekitar 3-4 bulan.

Prospek budidaya lele sangkuriang

Petani pembesaran lele sangkuriang masih jarang dan sedikit. Banyak petani pembesaran lele yang masih memiliki pola pikir fanatik terhadap varietas lele tertentu. Padahal, budidaya lele sangkuriang ini mudah dikerjakan, dengan sedikit modal dan teknik budidaya yang sederhana, lele sangkuriang sudah bisa dipanen.
Masyarakat juga banyak yang lebih memilih ikan air tawar daripada ikan air laut. Oleh karena itu, prospek budidaya lele sangkuriang ini masih terbuka lebar.
Jawa Tengah dikenal sebagai propinsi terbesar kedua setelah jawa barat untuk penghasil lele. Sentra budidaya ikan lele tersebar di beberapa kabupaten seperti Banyumas, Demak, Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali.
Selain di Jawa Tengah, sentra lele sangkuriang juga banyak terdapati di Propinsi Jawa Timur, tepatnya di Pasuruan dan sekitarnya.

Kriteria budidaya lele sangkuriang

Kriteria indukan harus benar-benar diperhatikan agar menghasilkan benih lele sangkuriang berkualitas baik. Pembelian indukan dapat dilakukan di dinas perikanan setempat atau supplier penjual indukan lele sangkuriang yang telah bersertifikat.
Pemeliharaan indukan dan benih lele sangkuriang bisa menggunakan kolam yang beragam. Mulai dari kolam organik (tanah), kolam terpal hingga kolam semen atau beton. Budidaya lele sangkuriang di kolam terpal harganya lebih murah dibanding kolam semen. Namun kolam terpal hanya memiliki daya tahan terpal antara 1-2 tahun.
Kolam semen memang dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama. Kolam semen juga bisa menjadi media tempat menempelnya pakan alami lele seperti lumut. Namun, selain harganya yang mahal, kolam semen juga tidak dapat langsung digunakan karena harus menunggu hingga sekitar 1 minggu untuk menghilangkan bau semen yang dapat menyebabkan lele mati.
Kolam tanah merupakan pilihan terbaik untuk melakukan pembesaran lele. Karena kolam tanah bisa menciptakan pakan alami bagi lele berupa cacing dan organisme yang lain.
Dalam pembuatan kolam lele, usahakan kolam berada di lokasi terbuka. Karena jika kolam tertutupi pohon, maka pertumbuhan ikan lele tidak akan sempurna (tubuh menjadi bantet). Lokai kolam sebaiknya juga dijauhkan dari jalan raya. Karena dikhawatirkan airnya akan tercemari oleh gas kendaraan bermotor dan bisa menyebabkan lele rentan stres.

Pemasaran lele sangkuriang

Indukan lele yang baik telah dipelihara selama 1 tahun atau lebih. Untuk benih lele sangkuriang biasanya mulai dijual pada umur 23 hingga 30 hari pemeliharaan dengan ukuran 2-7 cm. Ciri-ciri benih yang sehat antara lain : panjang badan normal, bentuk tubuh normal, lincah dan berkulit cerah.
Harga benih ukuran 2-7 cm bervariasi, mulai dari Rp. 80-Rp. 250 per ekor. Untuk harga indukan dijual mulai Rp. 1,175 juta hingga Rp. 1,3 juta per paket (isi 16 ekor per paket). Lele sangkuriang konsumsi dijual pada kisaran harga Rp. 14 ribu/kg (isi 8-14 ekor).
Indukan dan benih lele sangkuriang yang sudah panen bisa dipasarkan langsung ke perorangan atau lewat supplier dan agen. Pemasaran biasanya langsung dilakukan di kolam budidaya, dengan sistem CBD (Cash Before Delivery).
Ada juga pemasaran yang dilakukan via online, yaitu melalui facebook dan blog. Packaging untuk pengiriman lele sangkuriang biasanya menggunakan jerigen, drum, plastik hingga box styrofoam.

Kiat sukses budidaya lele sangkuriang

Agar cepat sukses dalam budidaya lele sangkuriang, kita perlu belajar kiat-kiatnya. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah pakan. Gunakan pakan yang memiliki kadar protein di atas 40%.
Selain itu juga perlu melakukan rekayasa habitat ketika musim pancaroba tiba. Caranya yaitu dengan menggunakan penutup plastik di atas kolam pemeliharaan saat musim hujan dan gunakan paranet di saat musim panas yang tinggi agar suhu air kolam tidak berubah drastis.
Sebaiknya pembudidaya juga membuat atap pada kolam dengan plastik UV agar saat hujan air tidak masuk ke kolam, sehingga hanya sinar matahari saja yang masuk.

Keuntungan budidaya lele sangkuriang

Dibandingkan pembesaran, usaha budidaya pembenihan lele sangkuriang lebih menguntungkan. Hal ini karena modal yang dikeluarkan untuk pembenihan lebih sedikit daripada pembesaran. Waktu yang diperlukan juga lebih singkat dari pembesaran, yaitu hanya sekitar 23-30 hari benih sudah siap dijual.
Analisa sederhana budidaya lele sangkuriang, khususnya pembenihan dapat kita pelajari berdasarkan pengalaman Indra Suprihanto pemilik Usaha Injas Farm yang mampu meraup untung dari modal minim ketika memulai usaha pembenihan lele yaitu sebesar Rp. 3 juta. Dari modal tersebut, sekarang ia mampu menghasilkan omset perbulan sebesar Rp. 50 juta dengan keuntungan 30%.
Demikianlah sedikit ulasan saya mengenai budidaya lele sangkuriang. Mungkin ini bukan cara terhebat budidaya lele sangkuriang seperti yang ada di youtube. Dan mohon maaf, jika anda menginginkan budidaya lele sangkuriang pdf, saya tidak bisa menyediakannya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi 🙂
Referensi : Tabloid Peluang Usaha Edisi 09 Th XI April – Mei 2016

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button