Agribisnis

Budidaya Jambu Kristal Omset Rp. 105 Juta

Iklim dan tanah Indonesia yang mendukung, sangat berpotensi untuk mengembangkan budidaya agribisnis. Setelah kemarin menuliskan tentang peluang budidaya agribisnis durian, saya akan melengkapi tulisan lain tentang peluang usaha agribisnis yaitu mengenai budidaya jambu kristal.

Peluang usaha agribisnis ini ditangkap dengan baik salah satunya oleh Muhammad Fajar Syaparuddin. Terlahir dari keluarga petani, Fajar pun mantap menekuni dunia agribisnis di lahan seluas 1.000 meter persegi miliknya.
Jambu kristal / gambar via jambukristal.com
Fajar memilih membudidayakan jambu kristal di lahan tersebut. Kesuksesannya dalam budidaya jambu kristal berhasil membawanya meraup omset hingga Rp. 105 juta per bulan. Seperti apa kisah suksesnya?

Modal awal budidaya jambu kristal

Awal mulai usaha dulu, Fajar menggelontorkan modal sebesar Rp. 4 juta yang ia gunakan untuk membeli peralatan berikut perlengkapan pertanian, bibit, hingga mengolah kebun seluas 1.000 meter persegi yang berlokasi di Desa Bantarsari, Kec. Rancabungur, Kab. Bogor-Jawa Barat.

Budidaya jambu kristal

Jambu kristal berbeda dengan jambu biji yang memiliki banyak biji. Untuk jambu kristal, bijinya hanya sedikit. Meski jambu kristal berasal dari Taiwan yang beriklim sedang, tanaman ini tetap bisa tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia dengan catatan berada pada ketinggian 40-200 mdpl dan suhu rata-ratanya 25-29 derajat celcius disertai intensitas hujan yang sedang.

Bahkan, di Jakarta yang suhunya begitu panas, jambu kristal juga dapat tumbuh dengan baik, asalkan rajin diberi pupuk dan disiram. Jambu kristal ini sudah bisa dipanen dalam waktu kurang dari setahun dan akan terus panen sepanjang tahun hingga masa produktif selama 10 tahun.

Kunci sukses budidaya jambu kristal adalah perawatan yang intensif dengan pemberian pupuk dan vitamin yang sesuai secara berkesinambungan. Secara genetik, jambu kristal akan lebih cepat tumbuh dari jambu bangkok dan jambu klutuk merah biasa.

Dari segi pembuahan bibit yang berusia 5-6 bulan sudah mampu menghasilkan buah dengan ukuran sebesar bola pingpong. Jambu kristal sudah bisa dipanen sepanjang tahun karena tak tergantung pada musim. Namun panen raya baru bisa dilakukan 3 kali dalam setahun.

Jambu kristal yang masak di pohon dan telah berusia 3 bulan, ukurannya bisa sebesar 2 kepalan tangan orang dewasa dengan warna kulit luar hijau muda mengkilap. Satu pohon jambu kristal mampu menghasilkan hingga 10 kg jambu per panen.

Jambu kristal yang sudah matang akan menyerupai buah pir. Daging buahnya berwarna putih bersih, berbobot 300 gr per buah, bertekstur renyah, manis, memiliki kadar air rendah dan garing. Kelebihan lain yang dimiliki jambu kristal adalah jumlah bijinya yang sedikit. Hanya sekitar 3-8% dari total keseluruhan ukuran buah.

Berbagai kelebihan itulah yang membuat jambu kristal termasuk dalam buah-buahan kelas atas yang memiliki harga jual tinggi dibandingkan jambu jenis lain. Jambu kristal Fajar dijual dengan harga Rp. 25rb per kg.

Pemasaran jambu kristal

Menurut Fajar, awal pemasaran jambu kristalnya langsung dijual di pasar-pasar lokal di daerah Bogor, Jawa Barat. Setelah usahanya mulai menanjak dari segi hasil produksi, kapasitas dan kualitas buah, Fajar mulai melebarkan pemasarannya ke supplier supermarket.

Tiap minggunya Fajar bisa menjual 5 kwintal setiap masa panen dari 400 pohon. Saat ini Fajar bekerja sama dengan 7 orang petani dengan total luas lahan 5 hektar. Melalui kerja sama tersebut, Fajar dapat memenuhi permintaan dari konsumen pasar-pasar lokal se Jawa Barat dan supplier supermarket.

Sistem pembayaran yang diterapkan Fajar adalah tunai. Fajar mampu meraup omset hingga Rp. 105 juta. Fajar tak mensyaratkan retur untuk jambu yang dijualnya. Sebab ketahanan jambu kristal adalah seminggu setelah panen.

Untuk menghadapi persaingan antar pembudidaya jambu kristal, Fajar selalu menjaga kualiatas produk dan volume hasil panen. Untuk menghindari lalat buah, Fajar membungkus jambu kristalnya dengan styrofoam dan plastik.

Kendala usaha budidaya jambu kristal

Serangan hama dan penyakit seringkali menjadi kendala dalam sebuah usaha budidaya agribisnis. Tak terkecuali pada jambu kristal ini. Hama dan penyakit yang seringkali menyerang jambu kristalnya adalah lalat buah yang bisa membuat buah jadi tidak mulus, belalang/ulat yang memakan daun, serta tungau (sejenis kutu) yang juga merusak kualitas buah dan daun.

Untuk lalat buah bisa diatasi dengan membungkus jambu menggunakan styrofoam dan plastik. Kalau belalang atau ulat bisa diatasi dengan menyemprotkan insektisida. Sedangkan untuk tungau juga disemprot dengan akarisida.

Informasi lebih lanjut tentang budidaya jambu kristal dapat menghubungi :

Fajar (Pembudidaya jambu kristal)
Kampung Bojong Tengah RT 05/06 Desa Bantar Sari Kec. Rancangubur. No. Hp 081291967781, 081513999081

Demikianlah ulasan mengenai budidaya jambu kristal, semoga dapat menambah wawasan dan menginspirasi anda 🙂
Referensi : Tabloid Peluang Usaha Edisi 05-Th XI-2016

Related Articles

4 Comments

  1. @Tirta Perwitasari (30 Des 2018) : Halo Bu Tirta :)… Untuk aturan pemupukannya dilakukan secara berkala menurut umur penanaman bibit jambu kristal. Ketika umur jambu antara 0-1 tahun, berikan pupuk berupa campuran 40 kg pupuk kandang, 100 gram urea, 5 kg TSP serta 20 gram ZK. Cara penggunaannya dengan ditabur di sekitar tanaman.

    Kemudian ketika tanaman berumur 1-3 tahun, komposisi pupuknya berupa campuran TSP 250 gram/pohon & NPK 250 gram/pohon. Ulangi setiap 3 bulan sekali dengan kadar yang sama.

    Setelah jambu kristal umurnya lebih dari 3 tahun, amati pertumbuhan tunasnya. Jika pertumbuhan tunasnya kurang bagus, selain masih diberi TSP dan NPK dengan takaran yang sama, beri juga pupuk kandang sebanyak 40 kg/tanaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button