Kumpulan Ide Bisnis Kreatif dan Peluang Usaha Terbaru

Cloud Hosting Indonesia

Teknik Budidaya Lele Sangkuriang Kolam Terpal

Teknik budidaya lele sangkuriang pada kolam terpal - Berdasarkan postingan sebelumnya tentang ulasan umum budidaya lele sangkuriang, diketahui bahwa lele sangkuriang merupakan variates lele yang layak dibudidaya, karena selain lebih mudah, juga lebih menguntungkan dari segi ekonomis.

Seperti lele pada umumnya, teknik budidaya lele sangkuriang dapat dilakukan di berbagai kolam, mulai dari kolam organik, kolam terpal hinggal kolam semen. Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas teknik budidaya lele sangkuriang dalam kolam terpal.
kolam terpal / gambar via Iqbal Tenda Bukalapak

Pembuatan kolam terpal

  1. Siapkan bahan-bahan untuk membuat kolam terpal, yaitu : terpal jenis A3 ukuran 3x4 meter, bambu, kawat, patok dan paku.
  2. Setelah semua bahan tersedia, ratakan tanah yang dipakai untuk mendirikan kolam terpal. Pastikan tidak ada benda tajam di atasnya.
  3. Dirikan patok di setiap sudut, dengan panjang 3 meter dan lebar 4 meter.
  4. Untuk membuat rangka kolam, pasang belahan bambu 3,2 meter untuk lebarnya dengan menggunakan paku dan belahan bambu 4,2 meter untuk panjangnya.
  5. Setelah semua rangka terpasang, pasanglah terpal membentuk segi tempat di dalam rangka tersebut. Ikat kuat-kuat ujung terpal dengan kawat ke patok.

Pengelolaan indukan

Pengelolaan induk yang baik meliputi penyediaan kolam dengan kualitas air yang memadai, pemberian pakan dalam jumlah dan kualiatas yang cukup serta berupaya memelihara keragaman genetiknya.

Induk lele dipelihara dalam kolam berukuran 3x4 meter. Beri pakan tambahan pada induk setiap harinya dengan dosis 4% dari berat tubuh induk. Pemberian pakan pelet dengan kandungan protein minimal 30% sebanyak 3-5% per hari dari berat total tubuh ikan.

Berat induk minimal 0,5 kg/ekor. Padat penebaran lele untuk pematangan gonad dilakukan di kolam dengan kepadatan 4-6 ekor per meter persegi. Pemijahan alami dilakukan dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad kemudian dipijahkan secara alami di kolam pemijahan dengan pemberian ijuk/kakaban.

Pemberian ijuk ditujukan untuk meletakkan telur dan disimpan di dasar kolam. Kolam pemijahan diisi dengan air setinggi 30 cm. Pemijahan dilakukan pada malam hari dengan perbandingan 2 betina 1 jantan.

Telur akan menetas setelah 30-36 jam setelah pembuahan. Kisaran suhu yang baik untuk penetasan adalah 27-30 derajat celcius. Jumlah telur pertama memijah sekitar 20-50 ribu butir dengan tingkat keberhasilan menetas 90%.

Telur yang telah menetas selanjutnya menjadi nener (benih kecil ikan lele) dalam jangka waktu 3-5 hari setelah terjadi pemijahan.

Sebaiknya bibit ikan tidak langsung disebar dari wadah ke kolam. Cara yang biasa dilakukan adalah dengan menenggelamkan wadah dan bibit ikan ke kolam tebar secara hati-hati, perlahan dan bertahap.

Bibit ikan akan mendapatkan kesempatan beradaptasi dengan air kolam tebar sedini mungkin meski masih berada dalam wadahnya. Kemudian bibit ikan dibiarkan keluar sendiri dari wadahnya secara bertahap menuju lingkungan air kolam yang sesungguhnya.

Benih siap dipanen setelah dipelihara 40-42 hari sehingga sudah mencapai ukuran 5-8 cm. Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu terendah sehingga lele tidak stres.

Pemanenan dilakukan dengan menyiapkan tempat penampungan seperti bak plastik. Setelah semua peralatan siap, kolam dikeringkan secara perlahan-lahan. Dalam keadaan ini benih diserok menggunakan serokan, kemudian ditampung dan disortir sesuai ukuran.

Demikianlah ulasan saya tentang teknik budidaya lele sangkuriang di kolam terpal. Semoga bermanfaat dan menginspirasi :)
Referensi : Tabloid Peluang Usaha Edisi 09 Th XI April - Mei 2016

Tag : Agribisnis
1 Komentar untuk "Teknik Budidaya Lele Sangkuriang Kolam Terpal"

Silakan bertanya dan berdiskusi tentang artikel di atas pada kotak komentar di bawah ini. Sebelum itu, pastikan anda sudah membaca artikelnya terlebih dahulu.

Back To Top