Cara meningkatkan omset bisnis fast food - Bisnis fast food atau makanan cepat saji keberadaannya sudah sangat menjamur di berbagai daerah. Tidak usah melirik merk-merk besar seperti KFC, CFC, A&W, Pizza Hut, McDonald dan sebagainya, tapi lihatlah produk-produk lokal sejenis yang jumlahnya juga sangat banyak. Belum lagi usaha waralaba fast food dari Jepang yang juga menginspirasi dimulainya produk lokal sejenis.
Dengan persaingan seperti itu, apakah peluang bisnis fast food masih bagus untuk digeluti? Sayangnya kita tidak tahu persis berapa keuntungan bisnis fast food tersebut. Mungkin bagi yang pernah mengajukan proposal bisnis makanan fast food bisa mendapatkan lebih rinci tentang proyeksi keuntungannya.
![]() |
Pizza, salah satu jenis makanan cepat saji |
Memulai bisnis fast food sekarang ini boleh-boleh saja. Dengan semakin meningkatnya permintaan akan hadirnya usaha ini di tengah masyarakat yang majemuk disertai kesibukan yang luar biasa, maka tak menutup kemungkinan usaha fast food tetap berjaya. Namun kita juga harus sabar akan prosesnya.
Cara meningkatkan omset bisnis fast food :
Diperlukan strategi pemasaran yang jitu agar bisnis fast food kita diminati konsumen. Jika anda baru saja mendirikan usaha fast food, tolak ukur keberhasilan atau sejauh manakah bisnis saya ini diminati konsumen, tidaklah hanya dalam satu bulan, tapi minimal 3 bulan.
Waktu 3 bulan adalah waktu ideal bagi orang-orang untuk mengenal dan mengetahui keberadaan bisnis fast food anda. Usahakan promo segencar mungkin dalam 3 bulan tersebut. Bisa mulai dari internal, misal membuat tempat yang nyaman, pelayanan yang ramah pada para pelanggan.
Kemudian mulai ke bagian eksternal yaitu dengan mendekor outlet semenarik mungkin yang memadukan warna mencolok namun tetap nyaman di mata, misalnya warna kuning dan merah. Setelah itu barulah kita gencar dengan promosi offlinenya. Mulai dari brosur, spanduk, banner, radio lokal, koran dan lain sebagainya.
Setelah promo offline dijalankan, tambahi juga dengan promo online. Sekarang ini banyak sekali media online yang bisa kita manfaatkan untuk promosi produk. Mulai dari yang gratisan seperti facebook, twitter, path, instagram sampai yang berbayar dengan membuat website profesional.
Rajin-rajinlah memantau grafik penjualan anda selama 3 bulan tersebut. Apakah grafiknya menurun, mendatar ataukah naik. Jika menurun atau mendatar perlu diwaspadai! Artinya dalam 3 bulan tersebut hampir tidak ada repeat order (pesanan berulan). Pembeli yang datang hanya mencoba dan selanjutnya kapok.
Sehingga perlu diadakan perubahan internal atau konsep usaha. Mungkin juru masaknya perlu diganti? harganya diturunkan? pelayanan yang ditingkatkan? atau mungkin kurang promosi? Semuanya itu perlu dikaji agar mengetahui jelas bagian mana yang kurang terhadap usaha fast food anda ini.
Selain itu anda juga perlu memperhatikan pesaing sejenis di sekitar lokasi usaha. Apakah usaha mereka ramai? atau malah sepi? Kalau memang banyak pesaing, anda harus melakukan inovasi sehingga memiliki keunikan lain dengan usaha sejenis.
Bahkan kalau perlu, anda lebih baik pindah lokasi karena kemungkinan segmentasi yang dituju tidak tepat. Mungkin lokasi usaha fast food anda berada di mall atau lokasi yang sepi. Bisa juga harga anda tidak tepat untuk kelas pendatang.
Mungkin juga menu yang anda sajikan biasa-biasa saja dan tidak ada bedanya dengan yang lain. Atau bahkan lidah masyarakat setempat kurang familier dengan menu fast food anda. Nah, semuanya itu perlu dikaji secara detail. Dengan adanya kajian tersebut, diharapkan anda bisa membuat solusi untuk meningkatkan omset usaha fast food anda.
Demikianlah beberapa cara meningkatkan omset bisnis fast food. Semoga dapat menginspirasi dan selamat berbisnis :)
Referensi : Tabloid Peluang Usaha edisi 03 Th XI 20 Nov-3 Des 2015
Tag :
Pemasaran
0 Komentar untuk "Cara Meningkatkan Omset Bisnis Fast Food"
Silakan bertanya dan berdiskusi tentang artikel di atas pada kotak komentar di bawah ini. Sebelum itu, pastikan anda sudah membaca artikelnya terlebih dahulu.