Pendidikan yang baik dan benar harus segera
diajarkan ke anak-anak sedini mungkin, terutama untuk anak-anak dengan
pendidikan TK atau PAUD. Di usia inilah perkembangan emosi dan intelektual
terbentuk dengan adanya sesuatu yang dilihat, didengar dan dibicarakan baik
atau buruknya yanga mudah ditangkap oleh anak.
Tentu inilah kekhawatiran oleh orang tua melihat perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Maka para usahawan seperti Siti Aisah Farida memberanikan diri merintis usaha mainan edukatif untuk TK dan PAUD. Hingga kini, ia mampu meraih omset Rp 350 juta per bulan dengan keuntungan sekitar 25%.
Tentu inilah kekhawatiran oleh orang tua melihat perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Maka para usahawan seperti Siti Aisah Farida memberanikan diri merintis usaha mainan edukatif untuk TK dan PAUD. Hingga kini, ia mampu meraih omset Rp 350 juta per bulan dengan keuntungan sekitar 25%.
Wanita alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Islam
Indonesia (UII) Yogyakarta ini merelakan meninggalkan jabatannya sebagai dosen
di kampus UT sejak tahun 2000, setelah melihat prospek bisnis edukasi ini
menjanjikan. Kini wanita yang biasa dipanggil Ida ini tinggal merasakan
manisnya bbisnis edukatif yang sudah ia jalan 25 tahun silam.
![]() | |
mainan edukasi / maiananedukasirumahpintar.com |
Aneka Produk Mainan Edukasi
ada dua jenis yaitu mainan peraga dalam kelas dan mainan luar kelas. Untuk mainan peraga dalam kelas terdiri dari delapan subjek yaitu Sentra Agama, Sentra Alam Sekitar, Sentra Lingkungan, Sentra Keluarga, Sentra Seni Budaya, Sentra Balok Bangunan, Sentra Cilistung, Sentra Science, dan Sentra Persiapan. Dibuat banyak segmen, agar konsumen dengan mudah memilih mainan yang akan diambil.Proses Produksi Mainan Edukasi
Untuk menunjang proses produksi dibutuhkan bahan baku seperti kayu jati belanda, kayu pinus, fiber, cat dan paku. Proses produksi memang cukup rumit karena diharuskan menarik dan disukai anak-anak. Contoh membuat Kursi Karakter :- Kayu jati belanda dipotong menggunakan mesin jigsaw dengan diameter 30 cm x 25 cm x 55 cm.
- Kemudian dihaluskan dengan ampelas
- Perakitannya menggabungkan seluruh komponen selanjutnya dilakukan pengecatan
- Pemberian gambar kemudian finishing
Cara Pemasaran Mainan Edukasi
Ia lebih mengandalkan jemput bola dengan menawarkan ke berbagai lembaga pendidikan. Selain itu, media internet yang saat ini sudah sangat berkembang sangat dalam melakukan pemasaran.
Tag :
Mainan Edukasi,
Peluang