Biarpun judulnya perhitungan usaha, tapi di sini nanti tidak ada cara menghitung pajak penghasilan perusahaan, apalagi cara menghitung pajak pph. Di sini nanti kita akan segera mengetahui bagaimana cara menghitung laba dari usaha budidaya ikan betutu. Seperti diketahui, ikan betutu merupakan jenis ikan air tawar asli Indonesia yang sangat diminati pasar eksekutif, ekspor, dan biasanya dikonsumsi oleh masyarakat kelas atas untuk jamuan di hotel-hotel berbintang. Baca juga : Manfaat dan peluang usaha budidaya ikan betutu.
Gambaran dan perhitungan awal usaha pembesaran ikan betutu di lahan seluas 1.000 m persegi.
Barang modal Rp. 600.000
- alat dan sarana kolam tanah (gembor, cangkul arit, dll)
Biaya operasiona per periode (8-12 bulan) Rp. 8.950.000
- benih ikan betutu 1 ekor @Rp. 3.000 Rp. 6.000.000
- pakan ikan kecil (nila, udang, kecebong) Rp. 900.000
- bambu 20 batang Rp. 300.000
- peralatan (kawat & pralon) Rp. 350.000
- tenaga kerja Rp. 400.000
- lain-lain Rp. 1.000.000
Dari perhitungan di atas, modal awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha budidaya ikan betutu di lahan seluas 1.000 meter persegi mencapai Rp. 9.550.000. Setelah 8-12 bulan bisa dipanen sekitar 200-250kg ikan betutu. Dengan harga rata-rata Rp. 130.000/kg, maka proyeksi keuntungannya :
Omset 230kg x Rp. 130.000 Rp. 30.000.000
Biaya operasional Rp. 8.950.000
Keuntungan bersih (70%) Rp. 21.050.000
Return of Investment (ROI) setelah panen periode pertama (8-12 bulan). Pada pembesaran ikan betutu selanjutnya akan menjadi lebih hemat, karena bambu, kawat dan pralon yang lama masih bisa digunakan kembali.
Tag :
Perhitungan Usaha