Tulisan ini merupakan seri lanjutan mengenai posting "Hoki dari beternak Ayam kalkun", kalau anda belum membacanya, silakan search dan baca di blog ini. Pada dasarnya pemeliharaan kalkun tak jauh beda dengan ayam kampung atau ayam boiler. Dari DOC sampai siap telur membutuhkan waktu 7-8 bulan. Kalkun biasanya siap bertelur di usia 7-8 bulan, masa mengerami telur 28 hari, dan dalam 1 tahun indukan kalkun bisa bertelur 3-5 kali. Sekali bertelur bisa mengeluarkan telur sebanyak 12-16 butir. Jika hasilnya di atas itu, pengeraman telur dibantu dengan mesin penetas, sedangkan jika dibawah 15 butir, induknya sendiri bisa mengerami.
Salah satu kelemahan ternak kalkun adalah rendahnya kemampuan indukan untuk untuk mengerami telur dan merawat anak yang bisa berdampak pada kegagalan menetas dan daya tahan hidup anakan kalkun. Untuk itu dalam penetasan lebih baik menggunakan mesin tetas, sedangkan pemeliharaan anakan bisa menggunakan box pemanas.
Salah satu kelemahan ternak kalkun adalah rendahnya kemampuan indukan untuk untuk mengerami telur dan merawat anak yang bisa berdampak pada kegagalan menetas dan daya tahan hidup anakan kalkun. Untuk itu dalam penetasan lebih baik menggunakan mesin tetas, sedangkan pemeliharaan anakan bisa menggunakan box pemanas.
Jenis Kalkun
Kalkun yang banyak dipelihara di Indonesia yakni; Kalkun white holland (kalkun albino/kalkun putih), kalkun bronze dan kalkun cokelat. Kalkun putih memiliki ciri : berbulu putih, berat jantan 11-18kg, sedangkan betina hanya 6,5-8kg. Kalkun bronze memiliki ciri : pejantannya berbulu hitam dengan permukaan lurik-lurik merah hijau, betinanya memiliki warna seperti pejantan namun pada bagian leher dan ekor berwarna putih. Jenis ini paling banyak dipelihara karena berbadan besar, matang kelaminnya lebih cepat, sehingga keuntungang per ekornya bisa lebih tinggi dibanding jenis lain. Jenis bronze merupakan pedaging yang baik, karena dagingnya empuk dan lunak, berserat halus dan tulang-tulangnya tidak terlalu keras dibandingkan jenis yang lain. Kalkun cokelat memiliki ciri-ciri : warna bulu cokelat, berat jantan 11-18kg, betina 6,5-8kg.
Cara membedakan ayam kalkun jantan dan betina bisa dilihat dari ukuran tubuh pejantan yang lebih besar dari betina dan memiliki bulu yang lebih indah. Selain itu juga dari jambul/jawer yang berada di atas kepalanya. Jawer panjang baisanya dimiliki oleh kalkun pejanten, sedangkan yang betina kurang muncul jawernya. Kalkun jantan juga dicirikan dengan suara cicit yang lebih keras, sedangkan betina kurang keras suaranya.
Tag :
Tips
0 Komentar untuk "Cara Memelihara Ayam Kalkun"
Silakan bertanya dan berdiskusi tentang artikel di atas pada kotak komentar di bawah ini. Sebelum itu, pastikan anda sudah membaca artikelnya terlebih dahulu.